Gambaran Pelaksanaan Kodefikasi Penyakit Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan dan Doa Kota Bengkulu

Hari Hersandi(1Mail), Deno Harmanto(2),
(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu, Indonesia
(2) Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Bengkulu, Indonesia, Indonesia

Mail Corresponding Author
Copyright (c) 2023 Hari Hersandi

DOI : https://doi.org/10.37638/anjani.v3i1.761

Full Text:  

Abstract


Pendahuluan: Pengkodingan berkas rekam medis pasien rawat inap BPJS dan berkas rekam medis pasien rawat inap non BPJS belum dilaksanakannya secara. Pengokdingan berkas rekam medis pentng dilakukan karena digunakan untuk mengindeks pencatatan penyakit, masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis, memudahkan proses penyimpanan danpengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan, bahan dasar dalam pengelompokan DRG’s (diagnostic related groups) untuk sistem penagihan pembayaran biaya pelayanan, pelaporan nasional dan internasional. Penelitian ini mengetahui gambaran pelaksanaan kodefikasi Penyakit pasien rawat inap di rumah sakit umum daerah harapan dan doa kota Bengkulu. Metode: yang dilakukan adalah Obseravasi. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Jumlah sampel adala 85 BRM yakni: 50 BRM pasien BPJS dan 35 BRM pasien Non BPJS (umum). Hasil dan Pembahasan: Diketahui bahwa berkas rekam medis pasien rawat inap BPJS yang tidak terdapat kode diagnosis penyakit sebanyak 34 (68%) berkas rekam medis sedangkan berkas rekam medis yang terdapat kode diagnosis penyakit sebanyak 16 (32%). BRM pasien rawat inap Non BPJS (umum) yang tidak terdapat kode diagnosis penyakit sebanyak 20 (57,14%) BRM. Sedangkan BRM yang terdapat kode diagnosis penyakit sebanyak 15 (42,85%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil observasi terhadap 50 BRM pada pasien rawat inap BPJS di RSHD Kota Bengkulu terdapat 34 (68%) BRM yang tidak memiliki kode diagnosis dan 16 (32%) BRM yang memiiki kodediagnosis. Berdasarkan  observasi terhadap 35 BRM, terdapat 20 (57,14) BRM yang tidak memiliki kode diagnosis dan 15 (42,85) BRM yang memiliki kode diagnosis

 

ABSTRACT

Introduction: Coding of medical record files for inpatients with BPJS and medical record files for non-BPJS inpatients has not been implemented properly. Coding of medical record files is important because they are used to index disease records, input for medical diagnosis reporting systems, facilitate the process of storing and retrieving data related to the characteristics of the diagnosis of patients and service providers, basic materials in classifying DRG's (diagnostic related groups) for billing systems for payment of service fees, national and international reporting. This study describes the implementation of inpatient disease codification at the Harapan and Doa area general hospital in the city of Bengkulu. Method: what is done is Observation. Data collection uses secondary data. The number of samples is 85 BRM namely: 50 BRM BPJS patients and 35 BRM Non BPJS patients (general). Results and Discussion: Recognition that 34 (68%) of the medical record files of BPJS inpatient patients did not contain a disease diagnosis code, while 16 (32%) of medical record files contained a disease diagnosis code. Non-BPJS (general) inpatient BRM for which there were no disease diagnosis codes was 20 (57.14%) BRM. Meanwhile, 15 (42.85%) Conclusion: Based on the results of observations of 50 BRM in BPJS inpatients at the Bengkulu City Hospital, there were 34 (68%) BRM who did not have a diagnosis code and 16 (32%) BRM who had a diagnosis code. Based on observations of 35 BRMs, there were 20 (57.14) BRMs who did not have a diagnosis code and 15 (42.85) BRMs who had a diagnosis code

References


Abdelhak M. (2001). Health Information of A Strategic Resource 2nd Edition. Philadelphia: Sunders Company

Citra. (2011). Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Quantum Sinergi Media: Yogyakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta : Depkes

Departemen Kesehatan RI. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI 1999. Pedoman Menggunakan ICD-10 dalam Penentuan Diagnosa Penyakit Hubungan Penyebab Utama Kematian pada Berkas Rekam Medis. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik

Depkes RI. (2006). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.

Hatta. (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia

Hatta, Gemala. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia

Husein Umar. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali

Kasim, F.(2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan, UI Press. Jakarta

MenKes. (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta.

Murti. B, (2010). Desain Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : UGM Press Nuryati. (2014). Hubungan Kelengkapan Informasi dengan Keakuratan Kode Diagnosis dan Tindakan pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014


Article Metrics

Abstract Views : 28 times
PDF Downloaded : 20 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Hari Hersandi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ANJANI JOURNAL views Statistic Anjani Journal Stat

ANJANI JOURNAL: Medical Science and Healthcare Studies indexed by:

Find in a library with WorldCat

Secretariat Office:
Wisma PDM Bengkulu
Mail  : Jl. Kebun Veteran No 12, Kel. Nusa Indah Kec. Ratu Agung Kota Bengkulu
Telp  : 081541234500
email: anjani@pdmbengkulu.org

Copyright PDM Bengkulu
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License