FORMULASI SEDIAAN OBAT KUMUR DARI EKSTRAK DAUN MANGROVE (Rhizophora apiculata Blume) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Streptococcus Mutans

Authors

  • Devi Novia STIKES Al-Fatah Bengkulu
  • Gina Lestari STIKES Al-Fatah Bengkulu
  • Rendi Adi Saputra STIKES Al-Fatah Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.37638/sinta.3.2.87-96

Abstract

Mangrove merupakan jenis tumbuhan dengan habitat berada di air laut, daun mangrove dengan nama latin Rhizophora Apiculata mengandung senyawa flavonoid dan saponin, pemanfaatan daun mangrove sebagai sediaan obat kumur merupakan suatu alternatif untuk mengganti sediaan obat kumur yang pada umumnya mengandung antiseptik dan alkohol.

Penelitian ini memformulasikan ekstrak daun mangrove menjadi sediaan obat kumur yang memenuhi persyaratan fisik dan mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan media MHA dengan metode difusi cakram. Uji persyaratan fisik meliputi uji organoleptis, uji pH, uji kejernihan, uji homogenitas, uji sentrifugasi, dan uji panelis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan obat kumur ekstrak daun mangrove mempunyai pH diluar range pertumbuhan optimum bakteri, yaitu 4,7 – 5,0. Aktivitas antibakteri Streptococcus mutans pada F1 menghasilkan zona hambat sebesar 3,83 mm, F2 sebesar 4,48 mm, dan F3 sebesar 4,71 mm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mangrove konsenstrasi 5%, 10%, dan 15% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan obat kumur.

References

Adi, V. J. P., & Usman, U. (2017). Potensi Antijamur Ekstrak Metanol Daun Mangrove Rhizopora Mucronata Terhadap Jamur Candida Albicans Dan Aspergillus Niger. Jurnal Kimia Mulawarman,15(1), 29.https://doi.org/10.30872/jkm.v15i1.583

Apriliana, M., & Sari, N. (2013). ( Averrhoa Bilimbi Linn ) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans ( Penelitian Eksperimental Laboratoris ) Skripsi.

Anvisa, 2004. cosmetic Product Stability Guide. Brazil: National Health Surveillance Press.

Eriani, I. R., & Usman. (2017). Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Daun Mangrove Sonneratia alba dan Sifat Toksisitasnya. Seminar Nasional Kimia, 129–132.

Fickri, D. Z. (2018). Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 1(1), 16–24.

Khan S, Hasan S, K. A. U. (2015). Genotoxic Effects of Chlorhexidine Mouthwash on Buccal Epithelial Cells. International Journal of Dentistry and Oral Health, 10(2.2), 1–6. https://doi.org/10.16966/2378-7090.146

Nirwana, S. B., & Erma, S. (2009). Efektifitas Waktu Perendaman dalam Larutan Obat Kumur yang Mengandung Alkohol terhadap Perubahan Warna pada Tumpatan Resin Komposit Flowable. Karya Tulis Ilmiah.

Paputungan, F., & Yamlean, P. V. Y. (2014). Uji Efektifitas Salep Ekstrak Etanol Daun Bakau Hitam (Rhizophora Mucronata Lamk) Dan Pengujian Terhadap Proses Penyembuhan Luka Punggung Kelinci Yang Diinfeksi Bakteri Staphylococcus Aureus. Pharmacon, 3(1), 15–26.

Pradewa, M. R. (2008). Formulasi Obat Kumur Berbahan Dasar Gambir (Uncaria Gambier Roxb). Skirpsi, Institut Pertanian Bogor.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Ed.(2009) - (Malestrom). Handbook of Pharmaceutical Excipients. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Sylvia T, P. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.07.039

Downloads

Published

2022-12-31

Issue

Section

Articles