Analisis Fisik, Organoleptik dan Kimia Minuman Fungsional Susu Jagung (Zea mays saccharata)
DOI:
https://doi.org/10.37638/sinta.5.2.289–298Abstract
Bagi seorang yang alergi terhadap susu sapi, susu nabati seperti susu jagung dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya untuk kesehatan. Namun, kandungan protein susu jagung lebih rendah dari susu sapi. Bahan alami yang dapat meningkatkan kandungan protein yaitu angkak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik, organoleptik dan kimia serta pendapatan dan keuntungan susu jagung dengan penambahan angkak dan sukrosa. Metode penelitian berupa perlakuan penambahan angkak dan sukrosa yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu penambahan angkak terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu 0,5%; 1% dan 1,5% serta penambahan sukrosa terdiri dari 2 taraf yaitu 10% dan 15%. Selanjutnya dilakukan analisis fisik (rendemen), organoleptik (warna, aroma,rasa dan kekentalan) dan kimia (kadar karbohidrat, protein, lemak dan serat), serta pendapatan dan keuntungan. Hasil penelitian berupa rendemen sebesar 29.03%-35.05%, karakteristik kesukaan terhadap warna antara 2,95%-4,15%. karakteristik kesukaan terhadap aroma antara 3,35%-4,15%. karakteristik kesukaan terhadap rasa antara 2,95-4,40. karakteristik kesukaan terhadap kekentalan antara 3,00%-4,00%. Hasil uji kimia menunjukkan nilai kandungan karbohidrat sebesar 95,53%, kandungan protein sebesar 2,61%, lemak sebesar 1,73% dan serat kasar sebesar 0,019%. Analisis pendapatan dan keuntungan dari penjualan susu jagung dengan penambahan angkak dan sukrosa adalah Rp3,810,000.
References
Anonim, 2022. Enawati, Anwar, M dan B. Sunarko. 2000. Manfaat dari Angkak, Apakah Bisa Tingkatkan Trombosit? - KlikDokter
Atma, Y. 2015. Studi penggunaan angkak sebagai pewarna alami dalam pengolahan sosis daging sapi. Jurnal Teknologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 7 (2): 77-78.
Enawati, Anwar, M dan B. Sunarko. 2000. Isolasi dan karakteristik sifat fisika pigmen yang dihasilkan oleh isolate Monascus purpureus. Jurnal Irian Jaya Agra. Vol 7 : 1-10.
Irdawati, Fifendy, M. 2013. Pengaruh Penambahan Angkak terhadap Mutu Tempe Kacang Buncis Putih (Phaseolus vulgaris L. var. green coat). Laporan Penelitian DIPA Reguler-UNP.
Irvine, S. L., Hekmat, S. 2011. Evaluation of Sensory Properties of Probiotic Yoghurt Containing Food Products with Prebiotic Fibres, Tanzania. J. Food and Nutrition Sciences. 2(8): 434-439.
Kawuri, R. 2013. Red Mold Rice (Angkak) sebagai Makanan Terfermentasi dari China: Suatu Kajian Pustaka. Jurnal Biologi 17(1): 24-28.
Nuraini, D. 2019. Kajian Teknik Pengolahan Susu Jagung Manis (Zea mays saccharata) Ditinjau dari Sifat Kimia dan Organoleptik. Institut Teknologi Sains dan Kesehatan PKU Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Nurhadi, B., Nurhasanah, S. 2010. Sifat Fisik Bahan Pangan. Bandung. Widya Padjajaran.
Olugbuyiro, J. A. O., Oseh, J.E. 2011. Phsico-chemical and Sensory Evaluation Yoghurt. Journal of Nutrition 10(10): 914-918
Setyani, S, Medikasari dan Indra A.W. 2009. Fortifikasi Buah Srikaya terhadap Sifat Fisi, Kimia, dan Organoleptik permen jelly.Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian 14(2): 103-113.
Wahyuni, R. 2020. Studi Pembuatan Susu Jagung Manis (Zea mays saccharata). Universitas Bosowa. Skripsi. Tidak dipublikasikan.















